Tuesday 29 November 2011

WARNA DAN MAKNANYA DALAM KEHIDUPAN

WARNA DAN MAKNANYA DALAM KEHIDUPAN

I. PENDAHULUAN

Warna memiliki makna dan fungsi yang sangat penting dalam kehidupan
organisme. Bukan hanya manusia tetapi juga binatang dan tumbuhan berkepentingan
dengan warna. Manusia dapat memanfaatkan warna baik untuk berbagai kepentingan
kehidupan sehari-hari maupun untuk menggali ilmu dan pengetahuannya. Warna dapat
dilihat oleh manusia dan beberapa kelompok binatang karena adanya alat indera
penglihatan.
Dalam kehidupan sehari-hari warna sering digunakan untuk menarik perhatian
misalnya di dalam dunia perdagangan, periklanan digunakan kombinasi warna agar suatu
produk menjadi menarik. Lampu pengatur lalu lintas juga menggunakan warna. Militer
menggunakan kombinasi warna agar dapat mengaburkan penglihatan musuh. Bahkan
warna dan kombinasinya dapat mempengaruhi situasi seperti menimbulkan rasa tenang,
membangkitkan suasana gembira, murung, sedih dan marah. Manusia menggunakan
warna pakaian agar dapat menarik perhatian, bahkan kombinasi warna yang digunakan
untuk merias wajahpun yang sering digunakan perempuan dimaksudkan agar kelihatan
tambah cantik dan menarik.
Dahulu orang memilih warna hanya berdasarkan kepada perasaannya saja, tetapi
masa sekarang dengan kemajuan teknologi memilih warna merupakan pengetahuan
tersendiri yang dilakukan dengan percobaan-percobaan di laboratorium sehingga dapat
menghasilkan warna dan kombinasinya yang hampir tak terbatas jumlahnya.
Di dalam teori warna dikenal istilah warna dasar yang terdiri dari merah, kuning
dan biru, warna ini disebut dengan warna primer. Selain istilah tersebut dikenal juga
warna sekunder, warna tersier, lingkaran warna, hue, warna monokromatis, warna
analog, warna komplementer dan warna kontras. Warna-warna tersebut sering dipilih
oleh manusia untuk memenuhi “rasa” yang dimiliki dan diinginkannya. Bagaimana
dengan warna di alam atau dalam dunia kehidupan?
Keindahan warna di alam dan kombinasinya serta pola-pola warna jauh lebih tak
terbatas. Keindahan warna di alam sering dituangkan oleh para seniman dalam suatu
lukisan atau sebuah nyanyian, seperti lagu pelangi. Namun demikian tetap saja tidak
akan pernah seindah warna aslinya walaupun ada sebuah iklan yang memiliki slogan
seindah warna aslinya. Di alam sering ditemui warna-warna mencolok, lembut dan
kusam. Warna-warna mencolok yang sering dimiliki hewan atau dimunculkan hewan

pada saat tertentu dan juga yang dimiliki tumbuh-tumbuhan dapat merupakan tanda
peringatan bagi musuhnya atau daya tarik bagi organisme lain. Apakah warna dan pola
warna yang dimiliki hewan dan tumbuhan tersebut merupakan suatu kebetulan?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, para ahlipun masih bertentangan, ada yang
berpendapat bahwa hal tersebut terjadi secara kebetulan dan tidak mempunyai tujuan,
tetapi ahli lain menyangkal hal tersebut bahwa setiap titik, setiap garis, dan setiap pola
yang sekecil-kecilnyapun memiliki fungsi tertentu. Pendapat terakhir inipun sekarang
semakin berkembang karena ditunjang oleh bukti-bukti ilmiah. Mustahil Alloh, S.W.T.
menciptakan sesuatu tanpa ada gunanya. Sekarang, marilah kita tinjau warna dan
maknanya dalam dunia kehidupan, yaitu hewan dan tumbuh-tumbuhan.

II. WARNA DALAM DUNIA KEHIDUPAN

A. Mata pada Manusia dan Hewan.
Mata merupakan indera penglihatan sehingga manusia dapat melihat segala
sesuatu termasuk melihat warna. Mata memiliki beberapa bagian, diantaranya bola
mata. Bola mata memiliki tiga lapisan, yaitu sclera, choroid, dan retina. Di sini tidak
akan dibicarakan tentang anatomi mata secara menyeluruh tetapi hanya akan dibahas
tentang bagian mata yang berperan dalam melihat warna, yaitu retina.
Retina memiliki 10 lapisan, tebalnya kira-kira 0,5 mm. Lapisan paling luar
tersusun atas sel epitel yang memiliki pigmen melanin. Lapisan epitel berpigmen ini
langsung berhubungan dengan choroid. Fungsi dari lapisan pigmen ini untuk
mencegah pemantulan cahaya melalui mata. Albino, tak mampu membentuk pigmen
melanin karena kelainan genetik termasuk kurangnya pigmen pada lapisan epitel
berpigmen pada retina. Akibatnya, cahaya setelah melalui retina tak dapat diabsorbsi,
tetapi dipantulkan ke semua arah melalui mata sehingga bayangannya menjadi tak
jelas. Pada orang albino penglihatannya menjadi dua sampai tiga kali kurang jelas
dibanding orang normal. Berikutnya adalah lapisan sel-sel batang dan sel-sel kerucut
(rods dan cones). Kedua sel ini merupakan sel-sel yang peka terhadap cahaya,
jumlahnya kira-kira 7 juta sel kerucut dan beberapa ratus juta sel batang. Keduanya
tersebar merata di dalam retina. Sel-sel batang tersebar di bagian perifer (tepi,
samping) dari retina dan dirangsang oleh cahaya redup oleh karena itu penting untuk
melihat pada saat cahaya redup dan dalam gelap. Bagian eksternal dari sel batang
memiliki pigmen rhodopsin (visual purple) yang akan memudar karena ada cahaya
dan akan menghasilkan sensasi cahaya. Sel-sel kerucut sebagian besar terletak di
fovea centralis atau disebut juga macula lutea. Bagian ini kira-kira 4 mm dari arah
bintik buta (blind spot). Sel-sel kerucut mengandung iodopsin. Sel kerucut hanya
dapat dirangsang oleh cahaya terang dan ini penting untuk melihat pada saat terang
dan untuk melihat warna.
Sel-sel batang dan kerucut dihubungkan dengan sel saraf pada retina. Di bawah
sel-sel photoreceptor ini terdapat lapisan sel saraf bipolar yang di bagian dalamnya
terdapat ganglion sel saraf. Sel batang dan sel kerucut terdapat di bagian luar
sedangkan sel-sel ganglion (lapisan sel saraf) terdapat di bagian dalam membentuk
lapisan retina bagian dalam yang bergabung dengan vitreous humor. Cahaya yang
jatuh pada retina akan melalui vitreous humor harus melalui semua lapisan untuk
mencapai photoreceptor. Serabut lapisan ganglion sel saraf akan membentuk saraf
mata

1. Penglihatan Warna (Color Vision)
Kemampuan melihat warna dapat dilakukan oleh semua hewan vertebrata tetapi
tidak bersifat universal. Adanya sel-sel kerucut atau pigmen pada retina tidak berarti
bahwa hewan tertentu ada dalam posisi untuk menanggapi warna. Kebanyakan
hewan Teleostei, reptilia dan kebanyakan burung (Aves) dapat melihat warna,
sedangkan pada Amphibia diragukan. Pada mammalia kemampuan melihat warna
sangat berkembang seperti pada manusia dan primata, sedangkan pada hewan
nokturnal seperti kucing, anjing dan yang lainnya tidak dapat mempersepsi warna
dan sel-sel batang mendominasi retina. Demikian halnya dengan hewan yang hidup
di laut yang dalam sel-sel batang mendominasi Sebaliknya sel kerucut sangat
melimpah pada hewan yang aktif di siang hari.
Sel-sel batang pada vertebrata sangat sensitif terhadap intensitas cahaya rendah
oleh karena itu dipercaya lebih dapat membedakan keadaan terang dan gelap
dibanding membedakan warna. Sel-sel kerucut memiliki rentang yang lebih tinggi
terhadap cahaya. Sel kerucut lebih berfungsi hanya dalam cahaya terang dan
berfungsi pula sebagai reseptor warna. Pada hewan vertebrata ada tiga tipe sel
kerucut, masing-masing sangat sensitif terhadap warna tertentu, seperti merah, hijau
dan biru. Sensasi terhadap warna antara dipersepsi oleh stimulasi oleh ketiga tipe sel
kerucut dengan tingkatan yang berbeda. Teori: The Young Helmholtz Trichomatic
merupakan teori yang paling banyak diterima untuk penglihatan warna.
Keberadaan penglihatan warna juga telah ditunjukkan pada hewan tingkat rendah
dengan observasi perilaku setiap takson dan mengembangkan refleks kondisi. Contoh
lebah dapat membedakan empat warna, yaitu merah-kuning-hijau (6500 – 5300 A°)
dan biru-hijau (5100-4800 A°), biru-violet (4700-4000 A°), dan ultraviolet (4000-
3000 A°). Beberapa insekta nokturnal tak mampu melihat warna.
Penglihatan warna dapat ditunjukkan dengan demonstrasi berikut: Simpan seekor
ayam di ruangan gelap dan taburkan beras di sekitarnya. Sinari ruangan dengan warna tertentu. Ayam akan mematuk beras dalam cahaya merah, kuning, dan
hijau, tetapi tak akan mematuk pada cahaya biru. Hal ini berarti ayam tak mampu
melihat cahaya biru dan oleh karena itu dikatakan buta dalam warna biru. Hal yang
sama dapat dilakukan juga terhadap lebah madu yang tidak sensitif terhadap warna
merah.
Zat warna yang ada pada kulit sangat berguna untuk menahan cahaya ultra violet
dari sinar matahari yang dapat merusak jaringan kulit. Bila terlalu lama berjemur di
bawah sinar matahari warna kulit akan menjadi lebih gelap. Di lain pihak ada sejenis
ikan dan salamander yang hidup di dalam gua yang gelap tak memiliki warna sama
sekali. Warna putih dengan sedikit kemerah-merahan disebabkan oleh warna darah
yang ada di permukaan kulit. Jika hewan tersebut dipelihara di akuarium di bawah
sinar matahari, setelah beberapa hari akan timbul bintik-bintik warna coklat
kehitaman di bagian tubuh yang terkena sinar matahari. Hal ini dan juga yang kita
alami jika sering terkena sinar matahari dapat terjadi karena adanya pembentukan
pigmen.
Pada umumnya yang berwarna itu hanya bagian-bagian yang terkena cahaya
matahari. Cahaya matahari akan merangsang pembentukan pigmen di dalam kulit
sedangkan lingkungan yang gelap mengakibatkan binatang menjadi tidak berwarna.
Selain tidak berwarna, binatang yang hidup di gua juga tak mampu melihat warna.
Berkaitan dengan hal tersebut ada aturan yang cukup berlaku umum tetapi tentu ada
pengecualian-pengecualian. Aturan tersebut adalah aturan Gloger, yang berbunyi:
Pada species hewan yang homoeoterm (berdarah panas), pigmen hitam meningkat di
habitat yang hangat dan lembab, pigmen kuning kecoklatan dan merah sangat umum
di habitat iklim kering, dan pigmen akan berkurang di daerah beriklim dingin.
Secara umum dapat dikatakan bahwa warna hanya dapat terlihat pada bagian-bagian
yang terkena cahaya matahari saja.
2. Warna sebagai Sistem Pertahanan
Suatu hewan akan tampak tidak jelas bagi pemangsanya atau predatornya jika
warna tubuh hewan sesuai dengan latar belakang habitatnya atau memiliki pola
warna yang dapat mengaburkannya atau menyerupai lingkungannya yang tak dapat
dimakan. Apa yang dilakukan militerpun meniru apa yang terjadi di alam. Contoh:Pewarnaan kripsis (Crypsis) ditunjukkan oleh belalang dan ulat, warna tembus
cahaya (transparency) dari kebanyakan hewan plankton (zooplankton) yang hidup di
permukaan laut dan danau. Contoh yang paling menakjubkan adalah contoh ikan
sargassum, tubuh ikan ini menyerupai ganggang sargassum, banyak hewan
invertebrata yang menyerupai ranting, daun dan bagian bunga, ulat viceroy butterfly
(Limenitis archipppus) yang menyerupai kotoran burung. Hewan-hewan kripsis
bersifat dapat dimakan (palatable), tetapi morfologi dan warna (dan pilihan latar
belakangnya) mengurangi kemungkinan digunakan sebagai sumber.
Adanya pola warna tertentu , bercak-bercak atau pola pewarnaan tubuh yang
menyebabkan hewan sangat mirip dengan corak latar belakang lingkungan yang
ditempatinya disebut kemiripan protektif.
Pewarnaan disruptif, jika pola pewarnaan kriptik yang bentuknya sedemikian rupa
sehingga memberikan kesan visual terputus-putus atau terpisahnya gambaran
menyeluruh tubuh hewan.
Pewarnaan obliteratif, bagian dorsal tubuhnya yang terdedah pada cahaya berwarna
lebih gelap karena mengandung pigmen yang lebih banyak sedang bagian ventral
yang tidak terkena cahaya berwarna lebih terang.
Kemiripan agresif, jika warna atau bentuk tubuh hewan sangat menyerupai obyek
tertentu seperti daun, bunga, atau ranting.
Pewarnaan aposematik (peringatan). Pewarnaan kripsis merupakan strategi
pertahanan organisme yang dapat dimakan, sedangkan hewan yang beracun atau
berbahaya sering menampakkan pola dan warna yang jelas dan mencolok (terang)
misal kuning-hitam, atau hitam mengkilat atau hijau terang. Pewarnaan aposematik
biasa disertai dengan zat toksik yang dapat dikeluarkan atau dikandung oleh
tubuhnya sehingga tidak bersifat palatable bagi predatornya. Kupu-kupu monarch
(Danaus plexipus) memiliki pewarnaan aposematik selain memiliki pertahanan
secara kimia dengan kardiak glikosid. Burung yang mencoba memakannya akan
selalu mengingatnya bahwa kupu-kupu tersebut tak dapat dimakan. Hal yang dapat
diingatnya adalah pola warna. Contoh lain ular hijau atau ular weling yang memiliki
bisa yang mematikan.
Pewarnaan deflektif, jika hewan memiliki suatu bercak yang mencolok pada bagian
tubuh yang relatif kurang penting dengan maksud untuk mengelabui musuhnya,
misal bercak menyerupai mata pada sayap kupu-kupu atau sirip pada ikan.
Mimikri, merupakan bentuk adaptasi struktural yang khas yang ada kaitannya dengan
warna. Ada dua jenis mimikri, yaitu mimikri Batesia dan mimikri Muleria.
Mimikri Batesia, jika spesies mimik (yang meniru) menjadi sangat serupa dengan
species lain yang tidak palatable, yang memperlihatkan pewarnaan aposematik serta
populasinya melimpah sebagai model. Species mimik mendapat keuntungan
keserupaan morfologi ini karena hewan predator telah belajar dari pengalaman pahit
memangsa species model yang tidak palatabel dan akan menghindari species mimik.
Efektifitas mimikri Batesia akan berkurang bila kelimpahan species mimik
meningkat menyamai atau melebihi kelimpahan species model.
Mimikri Muleria, jika species mimik dan species model keduanya bersifat tidak
palatabel, sehingga hewan predator berpeluang untuk belajar dengan lebih cepat
untuk menghindari kedua species mimik dan model.
3. Pola Warna sebagai Tanda Pengenal
Biasanya warna pada hewan itu berkelompok merupakan suatu pola. Sering kita
lihat berupa titik-titik, garis memanjang atau melingkar pada tubuh yang tujuannya
belum jelas. Pola warna tersebut disebut pola warna primitip, contohnya pada
antilop dan ikan sirip jambul. Pola warna ini muncul sejak pertama kali hewan
tersebut muncul jutaan tahun lalu dan masih kita jumpai seperti sekarang pada
beberapa jenis ikan. Anehnya pola primitip muncul pada beberapa jenis hewan muda
dan akan hilang pada saat menjelang dewasa, misalnya pada anak celeng, anak tapir,
anak burung emu.
Pola warna yang lebih maju memiliki bentuk dan warna yang khas, biasanya
bagian kepala dan badan bagian belakang memiliki warna yang lebih terang
dibanding bagian lain yang memiliki warna yang khas pula. Bagian kepala dan badan
bagian belakang merupakan bagian yang pertama kali tampak jika bertemu dengan
binatang lain. Pengenalan sesama jenis, sahabat atau musuh umumnya ditentukan
pada pertemuan pertama tersebut.pertama. Pada beberapa jenis binatang walaupun
hidup di daerah yang sama atau hubungan kekerabatannya sangat dekat tidak akan
mengadakan perkawinan. Hal ini disebabkan karena perbedaan pola warna pada
kepala. Dengan demikian pola warna pada bagian kepala atau bagian lainnya
merupakan tanda pengenal untuk melakukan atau tidak melakukan perkawinan.
Contoh pada kera ayun dari Amerika Selatan dan kera lampai dari Sumatera.
Keduanya merupakan contoh pola warna yang maju.
Contoh tanda yang khas sebagai tanda pengenal antar jenis dalam satu golongan
hewan banyak ditemukan pada hewan, banyak jenis bebek yang mudah dikenali
karena memiliki warna tertentu pada sayapnya yaitu yang disebut cermin. Burung
pinguin memperlihatkan perbedaan warna bulu pada kepalanya.
Tenggorokan anak burung memiliki pola warna yang mencolok agar mudah
dikenali oleh induknya pada saat akan memberikan makan. Hal ini dapt
didemonstrasikan dengan membuat tenggorokan tiruan dari kertas yang diberi warna
maka induk akan menyuapi mulut tiruan.
Contoh pola warna pada kepala ada pada burung rangkong. Burung ini memiliki
pembuluh pada lehernya yang mengeluarkan lemak kuning. Dengan cara
menggosok-gosokkan paruhnya ke lehernya maka pembuluh lemak tadi akan
menjadi kuning.
Bagian belakang binatang juga sangat penting bagi kehidupan binatang yaitu saat
perkawinan. Hal ini dapat dijumpai pada kera Afrika dan Asia. Kera Mandril Afrika
baik yang jantan maupun yang betina memiliki pantat yang berwarna merah dan biru
tua. Pada kera Lampung betinanya mempunyai pantat yang berwarna merah dan
inipun hanya pada saat berbiak saja.
Bahagian belakang badan yang berwarna putih pada banteng, antilop, rusa dan
kelinci luar, disebut dengan cermin. Hal ini dimaksudkan agar bila ada bahaya akan
tampak pada cermin dan bila pemimpinnya lari maka anak-anaknya yang ada di
belakang induknya akan berlari mengikuti cermin induknya. Dengan demikian
binatang muda akan selalu ada di dekat induknya dan pengawasan induknya. Kita
bisa melihat anak rusa di taman akan mengikuti gerak sepeda yang spatbor bagian
belakangnya berwarna putih.
4. Pola Warna Pembeda Jenis kelamin
Pada kebanyakan binatang sukar sekali untuk membedakan jenis kelaminnya.
Secara kasar dapat dikatakan bahwa binatang jantan memiliki gaya menyerang
sedanghkan yang betina memiliki sifat lebih diam. Pada umumnya binatang jantan
memiliki warna yang lebih mencolok dan lebih indah daripada betinanya yang
kurang bervariasi dan agak suram. Contoh pada ayam dan cenderawasih. Untuk
hewan yang jelas perbedaan antara jantan dan betinanya tidaklah sulit, tetapi pada
hewan yang tidak jelas perbedaan jenis kelaminnya agak sulit. Dengan adanya pola
warna yang berbeda maka akan lebih mudah membedakannya. Hal ini terutama
terjadi pada kelompok burung. Namun demikian pada jenis ikanpun dapat dijumpai
misalnya, ikan sepat siam jantan pada musim berbiak memiliki warna yang lebih
mencolok.
Ayam hutan jantan memiliki warna lebih mencolok dibanding betinanya yang
berwarna suram kelabu. Kasuari Afrika baik jantan maupun betinanya mengerami
telurnya, betina yang berwarna kelabu mengeram pada waktu siang hari sedang yang
jantan berwarna agak tua kehitaman mengeram pada malam hari. Hal ini dilakukan
agar tidak tampak jelas oleh musuhnya. Mengapa pola warna hewan jantan lebih
mencolok. Hal ini karena hewan betina lebih suka kawin dengan hewan jantan yang
lebih indah bulunya.
5. Kamuflase
Kemiripan warna dengan latar belakang tempat hidupnya. Maksudnya agar
terhindar dari serangan musuhnya. Hewan yang hidup di daerah bermusim dingin
dan musim panas memiliki kemampuan mengubah warna tubuhnya sejalan dengan
perubahan musim. Misalnya kelinci salju dan rubah kutub, pada musim panas
memiliki warna kelabu pirang, sedangkan pada musim dingin warnanya berganti
menjadi putih bersih.
Pada serangga banyak sekali ditemui kamuflase: Kupu-kupu kalima memiliki
sayap bentuk daun, Belalang ranting berjalan mirip dengan ranting, belalang lain
memiliki sayap berwarna hijau dan lebar menyerupai daun. Di padang pasir dan
padang rumputpun banyak terjadi kamuflase, seperti pada rubah, hyena, singa, rusa,
burung kasuari Afrika, burung emu, burung puyuh, kadal, ular dan banyak serangga.
Di hutan tropik lebih banyak lagi, karena batang pohon yang beraneka warna,
mulai kelabu, pirang sampai yang hitam. Daun dan bunga yang beraneka ragam
ditambah gerakan dan bayang-bayang karena sinar matahari merupakan habitat yang
sangat tepat untuk mencari contoh kamuflase, mulai berbagai jenis burung, kadal,
ular, kupu-kupu, bahkan harimau

WARNA DALAM DUNIA KEHIDUPAN

A. BINATANG
1. PENGLIHATAN WARNA
VERTEBRATA:
TELEOSTEI, REPTILIA DAN AVES
DAPAT MELIHAT WARNA,
AMPHIBIA DIRAGUKAN
MAMMALIA BERKEMBANG:
MANUSIA DAN PRIMATA
AYAM MAMPU MELIHAT CAHAYA
MERAH, KUNING, DAN HIJAU,
TETAPI TAK AKAN MEMATUK PADA
CAHAYA BIRU
HEWAN NOKTURNAL: KUCING,
ANJING DAN YANG LAINNYA TIDAK
DAPAT MEMPERSEPSI WARNA
HEWAN LAUT DALAM: SEL-SEL
BATANG MENDOMINASI
SEL KERUCUT SANGAT MELIMPAH
PADA HEWAN DIURNAL
SEL BATANG (RATUS JUTA)
MELIHAT PADA SAAT CAHAYA
REDUP DAN DALAM GELAP
SEL KERUCUT (7 JUTA) PENTING
UNTUK MELIHAT SAAT TERANG
DAN WARNA
HEWAN TINGKAT RENDAH
LEBAH DAPAT MEMBEDAKAN EMPAT
WARNA, YAITU MERAH-KUNINGHIJAU
(6500 – 5300 A°), BIRU-HIJAU
(5100-4800 A°), BIRU-VIOLET (4700-4000

, DAN ULTRAVIOLET (4000-3000 A°).
LEBAH MADU TIDAK SENSITIF
TERHADAP WARNA MERAH
BEBERAPA INSEKTA NOKTURNAL
TAK MAMPU MELIHAT WARNA.
2. FUNGSI WARNA
a. SISTEM PERTAHANAN
PEWARNAAN KRIPTIK
KEMIRIPAN PROTEKTIF
PEWARNAAN DISRUPTIF
PEWARNAAN OBLITERATIF
KEMIRIPAN AGRESIF
PEWARNAAN APOSEMATIK
(PERINGATAN)
b. POLA WARNA TANDA PENGENAL
c. POLA WARNA PEMBEDA JENIS KELAMIN
d. KAMUFLASE
B. TUMBUHAN
1. JENIS PIGMEN:
KHLOROFIL (HIJAU), WARNA DASAR
KAROTEN (JINGGA), PENCERAH &
PENGAWET
XANTOFIL (KUNING)
FUKOSANTIN (COKLAT)
FIKOERITRIN (MERAH)
FIKOSIANIN (BIRU)
ANTOSIANIN (MERAH DAN BIRU), Pigmen
penghias
VIOLANIN (UNGU)
2. FUNGSI:
a. PIGMEN UNTUK FOTOSINTESIS (khlorofil
dan karoten)
b. BERPERAN DI DALAM PENYERBUKAN
DAN PENYEBARAN BIJI
c. PENARIK SERANGGA DAN HEWAN LAIN
KARENA WARNA YANG MENARIK
(antosianin)
SIFAT:
1. MAMPU MENYERAP CAHAYA PADA
FOTOSINTESIS, KHLOROFIL DAN
KAROTENOID (KAROTEN DAN XANTOFIL)
2. KAROTENOID TAHAN TERHADAP PROSES
PENCERNAAN DAN MERUPAKAN SUMBER
VITAMIN A
3. DIPENGARUHI OLEH pH, e.g: antosianin dengan
basa menjadi biru. Bunga Hydrangea di tanah
bersifat asam berwarna merah muda, di tanah
dengan pH basa berwarna biru.
4. ANTOSIANIN MEMILIKI RENTANG WARNA
PALING BERAGAM DARI MERAH JAMBU
SAMPAI BIRU, JUGA PUTIH e.g: African violet
5. MENGALAMI PERUBAHAN MUSIMAN DI
DAERAH TEMPERATA
Karena sintesis khlorofil menurun selama musim
gugur dan pemecahan khlorofil terus berlangsung,
karoten dan xantofil yang tadinya tertutup muncul
ke permukaan. Perubahannya: hijau-kuningkuning
keemasan karena ada tanin.
Warna merah karena antosianin. Antosianin
meningkat jika banyak tersedia karbohidrat di
daun.
C. GENETIK WARNA
1.WARNA DITENTUKAN SECARA GENETIK
(MELANIN PADA RAMBUT, MATA DAN
KULIT MANUSIA DAN BINATANG)
Misal: Rambut hitam dan coklat tua oleh genotip
BB, rambut putih (blonde) genotip bb, albino
bergenotip aa.
Gen yang menentukan warna rambut dan mata
berbeda.
Rambut merah memiliki pigmen merah sehingga
diperlukan dua pasang gen, yaitu B-b dan R-r.
Kombinasi pasangan genotipnya adalah:
BBRR = rambut perang (hitam kemerahan)
BbRr = rambut putih kemerahan (arbei)
BbRR = rambut merah menyala
BbRr = rambut merah
2. DIPENGARUHI OLEH PROSES
METABOLISME
3. DIPENGARUHI OLEH KONDISI
LINGKUNGAN
e.g: Orang berambut merah yang bekerja di
tambang tembaga berubah menjadi hijau, tetapi
tidak terjadi pada rambut hitam dan coklat

MAKSUD WARNA DALAM KEHIDUPAN SEHARIAN

MAKSUD WARNA DALAM KEHIDUPAN SEHARIAN


Warna sering mendominasi dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari sosok individu sampai sebuah negara. Misalnya bendera negara kita merah dan putih. Ini adalah suatu symbol warna yang mempunyai makna. Hal ini juga dijumpai pada simbol-simbol organisasi, perkumpulan dan bahkan individu.
Sebelum dibahas tentang makna masing-masing warna, maka warna dapat dikelompokkan sebagai berikut: warna-warna sejuk, warna-warna hangat dan warna-warna netral. Yang termasuk warna-warna sejuk antara lain biru, hijau, pirus dan perak. Warna-warna sejuk cenderung berpengaruh memberikan perasaan tenang bagi yang melihatnya. Meskipun digunakan sendiri, warna-warna ini bisa mempunyai rasa dingin atau impersonal. Yang termasuk warna hangat antara lain: merah, merah muda, kuning orange, warna ungu, dan emas. Warna hangat cenderung mempunyai suatu efek kegairahan bagi yang melihatnya. Bagaimanapun ketika warna ini digunakan sendiri dapat menstimulasi, membangitkan emosi kekerasan/kehebatan dan kemarahan.  Yang termasuk warna netral antara lain: coklat,  gading, kelabu, putih dan hitam..

1 Merah

Melambangkan kesan energi, kekuatan, hasrat, erotisme, keberanian, agresi, nafsu, kehangatan, simbol dari api, pencapaian tujuan, darah, resiko, ketenaran, cinta, perjuangan, perhatian, perang, bahaya, kecepatan, panas, kekerasan. Warna ini dapat menyampaikan kecenderungan untuk menampilkan gambar dan teks secara lebih besar dan dekat. warna merah dapat mengganggu apabila digunakan pada ukuran yang besar. Merah cocok untuk tema yang menunjukkan keberanian seseorang. energi misal mobil, kendaraan bermotor, olahraga dan permainan. Arti positif misalnya cinta, energi, kuasa, kekuatan,  panas, kehangatan, sedangkan arti negatif antara lain kemarahan, bahaya, peringatan, ketidaksabaran, penderitaan.
Jika warna merah menjadi favorit, maka orang itu termasuk tipe yang sangat berwibawa dan juga senang mengayomi teman yang lemah. Walau sering kali bergaul dan bercanda tapi orang ini bisa menahan diri. Orang ini termasuk tipe yang sulit jatuh cinta.
2. Putih
Menunjukkan kedamaian, permohonan maaf, pencapaian diri, spiritualitas, kedewaan, keperawanan atau kesucian, kesederhanaan, kesempurnaan, kebersihan, cahaya, tak bersalah, keamanan, persatuan. Warna putih sangat bagus untuk menampilkan atau menekankan warna lain serta memberi kesan  kesederhanaan dan kebersihan. Arti positifnya antara lain: kebaikan, keadaan tak bersalah, kemurnian, segar, gampang, bersih, sedangkan arti  negatifnya: musim dingin, dingin, jauh .
Jika Andamenyukai warna putih, makaAnda adalah orang yang dilahirkan ke dunia dengan sempurna, banyak orang mengagumi Anda karena sifat anggun, idealis dan moralis yang teramat tinggi. Tak pernah angkuh, senang menolong siapa saja yang membutuhkan bantuan Anda.

3. Hitam

Melambangkan perlindungan, pengusiran, sesuatu yang negatif, mengikat, kekuatan, formalitas, misteri, kekayaan, ketakutan, kejahatan, ketidak bahagiaan, perasaan yang dalam, kesedihan, kemarahan, sesuatu yang melanggar , harga diri, anti kemapanan, seksualitas, kecanggihan, kematian. Sangat tepat untuk menambahkan kesan  misteri. Latar belakang warna hitam dapat menampilkan perspektif dan kedalaman. Sangat bagus untuk menampilkan  karya seni atau fotografi karena membantu  penekanan pada warna-warna lain. Arti positif: perlindungan, dramatis, serius, bergaya/anggun, formalitas, sedangkan arti negatif: kerahasiaan, kematian, kejahatan/ malapetaka, kegaiban.
Jika Anda menyukai warna hitam, maka Anda termasuk tipe orang yang sangat lincah dalam hal-hal tertentu saja. Jika Anda berada di lingkungan yang tidak disukai, maka Anda akan menjadi murung. Anda selalu tampil menarik, rapi, cukup banyak lawan jenis berusaha mengejar dan merebut cinta Anda.

4. Biru

Memberikan kesan komunikasi, peruntungan yang baik, kebijakan, perlindungan, inspirasi spiritual/kepercayaan, konservatif, keamanan, teknologi, kebersihan, keteraturan, tenang, kelembutan, dinamis, air, laut, kreativitas, cinta, kedamaian, kepercayaan, loyalitas, kepandaian, panutan, kekuatan dari adlam, kesedihan, kestabilan, kepercayaan diri, kesadaran, pesan, ide, berbagi, idealisme, persahabatan dan harmoni, kasih sayang.
Warna ini memberi kesan tenang dan menekankan keinginan. Biru tidak meminta mata untuk memperhatikan. Obyek dan gambar biru pada dasarnya dapat menciptakan perasaan yang dingin dan tenang. Warna biru juga dapat menampilkan kekuatan teknologi, kebersihan, udara, air dan kedalaman laut. Selain itu, jika digabungkan dengan warna merah dan kuning dapat memberikan kesan kepercayaan dan kesehatan. Arti positif: keheningan, mencintai, kesetiaan, keamanan, percaya, intelligence, sedangkan arti negatif: kedinginan, ketakutan, kejantanan.
Jika Anda menyukai warna biru, maka Anda termasuk dalam tipe pemurung, selalu menyenangkan dan selalu bertindak pasif dalam segala hal. Mendambakan ketenangan dan ketentraman. Anda selalu mendapat kesulitan dalam pergaulan. Demikian pula dalam bercinta karena kamu pintar dalam  menyembunyikan perasaan.

5. Hijau

Menunjukkan warna bumi, penyembuhan fisik, kelimpahan, keajaiban, tanaman dan pohon, alami, sehat, keberuntungan, kesuburan, pertumbuhan, muda, kesuksesan materi, pembaharuan, daya tahan, keseimbangan, ketergantungan dan persahabatan. Dapat digunakan untuk relaksasi, menetralisir mata, memenangkan pikiran, merangsang kreatifitas. Arti positif: uang, pertumbuhan, kesuburan, kesegaran, healing, sedangkan arti negatif: iri hati, kecemburuan, kesalahan, kekacauan
Jika warna kesukaan  Anda  hijau, maka Anda adalah tipe yang sangat romantik, menyukai keindahan, menyenangi alam dengan udara yang sejuk. Anda adalah seseorang yang selalu memegang prinsip. Dalam hal bercinta Anda  mengidam-idamkan calon teman hidup yang penuh toleransi dan dapat dipercaya.
6. Kuning
Merujuk pada matahari, ingatan, imajinasi logis, energi sosial, kerjasama, kebahagiaan, kegembiraan, kehangatan, loyalitas, tekanan mental, persepsi, pemahaman, kebijaksanaan, penghianatan, kecemburuan, penipuan, kelemahan, penakut, aksi, idealisme, optimisme, imajinasi, harapan, musim panas, filosofi, ketidak pastian, resah dan curiga.
Warna Kuning merangsang aktivitas mental dan menarik perhatian, Sangat efektif digunakan pada blogsite yang menekankan pada perasaan bahagia dan kekanakan. Arti  positif: terang/cerdas, energi, matahari, kreativitas, akal, bahagia, sedangkan arti negatif: penakut, tidak bertanggungjawab, tidak stabil.
Jika kesukaan Anda warna kuning menandakan bahwa Anda memiliki sifat optimis. Anda tipe periang dan senang bergaul, tidak memiliki penampilan yang loyo. Sifat tolong-menolong selalu ada dalam dirimu, karena menolong merupakan suatu kewajiban mutlak bagimu. Anda orang yang tidak pernah meremehkan siapapun juga, walaupun seseorang itu dungu atau bloon.

7. Merah Muda

Warna Merah Muda menunjukkan simbol kasih sayang dan cinta, persahabatan, feminin, kepercayaan, niat baik, pengobatan emosi, damai, perasaan yang halus, perasaan yang manis dan indah. Arti positif: sehat, bahagia, feminin, rasa kasihan, manis, suka melucu, sementara arti negatif: kelemahan, kewanitaan, ketidak dewasaan.
8. Ungu
Menunjukkan pengaruh, pandangan ketiga, kekuatan spiritual, pengetahuan yang tersembunyi, aspirasi yang tinggi, transformasi,  kebangsawanan, upacara, misteri, pencerahan, telepati, empati, arogan/keangkuhan, intuisi, kepercayaan yang dalam, ambisi, magic atau keajaiban, harga diri.
Jika warna ungu  menjadi warna favoritmu maka Anda adalah tipe yang benar-benar luar biasa. Dalam menghadapi masa depan Anda tidak pernah ragu-ragu. Apa yang dikerjakan Anda adalah yang terbaik. Anda pandai benar dalam mengikuti perkembangan zaman. Dalam bercinta, hanya merekalah yang kuat mental yang bisa mendekati dan menjadi kekasihmu.

9. Orange

Menunjukkan kehangatan, energy, keseimbangan, kehangatan, antusiasme, persahabatan, pencapaian bisnis, karier, kesuksesan, kesehatan pikiran, keadilan, daya tahan, kegembiraan, gerak cepat, sesuatu  yang tumbuh, ketertarikan, independensi. Pada blog dapat meningkatkan aktifitas mental. Disamping itu warna Orange memberi kesan yang kuat pada elemen yang dianggap penting. Arti positif: keberanian, kepercayaan, kehangatan/keramahan, keakraban, sukses, sedangkan arti negatif: ketidak-tahuan, melempem.




10. Coklat

Menunjukkan persahabatan, kejadian yang khusus, tanah/bumi, pemikiran yang materialis, reliabilitas, kedamaian, produktivitas, praktis, kerja keras, kepercayaan, daya tahan, kesenangan. Warna coklat sangat tidak menarik apabila digunakan tanpa tambahan gambar dan ornamen tertentu. Coklat harus didukung ornament lain agar menarik. Arti positif: ramah, bumi, keluar rumah, umur panjang, konservatif, sedangkan arti negatif: dogmatis, konservatif.



11. Abu-abu

Mencerminkan keamanan, kepandaian, tenang dan serius, kesederhanaan, kedewasaaan, konservatif, praktis, kesedihan, bosan, profesional, kualitas, diam, tenang, masa depan (millennium). Arti positif: keamanan, keandalan, kecerdasan/inteligen (intelek), padat, konservatif. Arti  negatif: muram, sedih, konservatif

12. Emas

Mencerminkan kedudukan, kesehatan, keamanan, kegembiraan, kebijakan, arti, tujuan, pencarian kedalam hati, kekuatan mistis, ilmu pengetahuan, perasaan kagum, konsentrasi. Arti positif: kekayaan, kemakmuran, berharga, tradisional, sedangkan arti negatif: ketamakan, pemimpi

13. Pirus

Arti positif: rohani, sembuh, perlindungan, sophisticated
Arti negatif: cemburu, kewanitaan

14. Perak

Arti positif: glamor, tinggi, anggun, sleek
Arti negatif: pengkhayal, tidak tulus

15. Tan ( wol halus yang masih putih)

Arti positif: ketergantungan, fleksibel, keriting, konservatif
Arti negatif: tumpul, membosankan, konservatif

16. Gading

Arti positif: ketenangan, kenyamanan, kebersihan/kesucian, hangat
Arti negatif: lemah, tidak stabil

Tuesday 11 October 2011

WARNA

Warna ialah sifat cahaya yang ditentukan oleh panjang gelombang (atau oleh kandungannya sebagai paduan untuk beberapa panjang gelombang). Julat panjang gelombang nampak untuk cahaya dikenali sebagai spektrum nampak , atau dengan mudah sahaja sebagai spektrum.
Istilah warna boleh juga merujuk kepada sifat objek-objek atau bahan-bahan yang ditentukan oleh jenis panjang gelombang yang dipantul, dihantar, atau dipancar. Biasanya, hanya ciri-ciri kandungan cahaya yang dapat dikesan oleh manusia diambil kira dan oleh itu, warna juga boleh dianggap sebagai satu fenomena psikologi. Pengolahan berbagai-bagai kegunaan istilah ini merupakan tugas utama falsafah semasa.
Oleh sebab persepsi warna berasal daripada kepekaan sel kon dalam retina yang berbeza-beza terhadap bahagian-bahagian spektrum yang berlainan, warna boleh ditakrifkan melalui tahap perangsangan sel-sel itu oleh panjang gelombang cahaya. Fisiologi warna dibincangkan di bawah.
Sains warna kekadang dipanggil kromatik dan termasuk persepsi warna oleh mata dan otak manusia, asal warna dalam bahan-bahan, teori warna dalam bidang seni, serta fizik sinaran elektromagnet dalam julat nampak (iaitu, apa yang kita biasa merujuk dengan mudah sebagai cahaya). Sebagai fenomena persepsi, warna seakan-akan pic dalam pendengaran, walaupun mekanisme-mekanisme pengamatan nada amat berbeza.


Kuning + Biru Hijau
Biru + Merah Ungu

Warna Tertier

Campuran satu warna asas dengan warna sekunder di sebelahnya. Warna tertier terdiri daripada 6 warna.
Warna Asas Campuran Warna Sekunder Hasil Warna
Kuning + Hijau Kuning Hijau
Kuning + Jingga Kuning Jingga
Merah + Jingga Merah Jingga
Merah + Ungu Merah Ungu
Biru + Ungu Biru Ungu
Biru + Hijau Biru Hijau

 Ton Warna

Ton Warna disebabkan oleh kesan pancaran terang atau gelap sesuatu warna. Ia dihasilkan melalui campuran warna asal dengan putih atau hitam mengikut kadar tertentu. Warna lebih terang jika dicampurkan dengan warna putih. Warna menjadi gelap apabila dicampurkan dengan warna hitam Jika menggunakan cat air, lebih air dicampurkan untuk mendapatkan warna cera. Untuk mendapatkan ton warna gelap, warna ditindihkan lapisan demi lapisan. Ton warna merupakan jenis warna yang berguna untuk mencipta ruang dan bentuk tiga dimensi dalam seni tampak.

Gubahan Warna

Sewarna

Sewarna adalah kesan gubahan satu warna dalam beberapa ton.Ia juga dikenali sebagai warna monokrom Nilai warna lebih rendah jika dicampurkan dengan lebih warna putih. Nilai warna akan terus meningkat jika dicampurkan dengan warna hitam. antara kelebihan sewarna atau warna monokrom ini ialah:
  • Dapat menimbulkan suasana yang harmoni dan selesa
  • Boleh menimbulkan gambaran ruang dan perspektif dalam catan
  • Sesuai untuk ciptaan tekstil, hiasan dalaman, ubin, perabot dan sebagainya.
Kesan ton warna cat air
Contoh ton warna di alam sekeliling

Warna Kroma

Kroma adalah nilai ukuran kuasa warna. Ia dihasilkan melalui campuran warna tersebut dengan penggenapnya. Nisbah campuran dengan warna penggenap akan menentukan nilai kuasanya.Kuasa warna kroma boleh dibahagikan kepada tiga peringkat, iaitu cerah, sederhana dan pudar Warna kroma menggambarka kesan yang lebih pudar daripada warna asalnya.Hasil karya catan yang menggunakan warna kroma dapat menimbulkan perasaan rindu, sunyi, sedih dan nostalgia

 Warna Neutral

Warna ton antara putih dan hitam
Warna neutral adalah pelbagai jenis warna kelabu yang tonnya terletak diantara putih dan hitam. Warna neutral juga merujuk kepada warna kroma campuran dua warna penggenap dengan nisbah tertentu dan menghasilkan warna baru yang telah hilang nilai kedua-dua warna asalnya. Contoh warna seperti ini ialah perang, khaki, warna kulit , sawo matang dan sebagainya.

 Kesan Warna

 Inspirasi

Warna dapat mengubah citarasa, mempengaruhi cara pandang kita, akan ruang , menutupi keketidaksempurnaan dan mewujudkan suasana atau kenyamanan yang unik untuk semua orang.
Warna adalah cara yang paling pantas dan paling kuat untuk menghadirkan transformasi dan melahirkan perspektif-perspektif baru. Warna adalah salah satu inspirasi paling berharga dunia yang paling mudah didapati.

Sunday 9 October 2011

BATIK

PROSES PEMBUATAN BATIK


 MELUKIS SECARA RINGKAS
 MENGIKUT GARISAN MENGGUNAKAN CANTING
 MEWARNA BUNGA & DAUN
 
 MEWARNA LATAR BELAKANG

CAPAN

BAHAN - BAHAN : PELEPAH PISANG , BAWANG PUTIH , PISAU , WARNA AIR DAN BERUS
 MEMBUAT LAKARAN KASAR
 MEMBUAT CAPAN PERTAMA DI TEPI GARIS LAKARAN
 MENYIAPKAN CAPAN
 MEMBUAT TITIK PADA GARISAN
 MENGHIAS MENGGUNAKAN BATANG KANGKUNG

 MENAMBAHKAN OBJEK

Saturday 8 October 2011

SENI

PENGERTIAN SENI

Seni merupakan istilah yang sukar ditakrifkan memandangkan perkataan ini boleh digunakan mengikut bidang masing-masing dengan makna yang lain. Dalam istilah bahasa, seni bermaksud halus, cantik dan teknik. Akan tetapi, ada yang menterjemahkan seni sebagai sesuatu yang cantik, indah, baik, dan cerdik yang boleh ditanggap melalui pancaindera seperti mata dan telinga. Boleh dikatakan seni merangkumi setiap aspek kehidupan manusia. Dalam era moden ini, seni juga melibatkan sesuatu yang kreatif dan inovatif. Ia merupakan bidang yang berupaya untuk penghasilan dan pencipataan sesuatu karya dan ciptaan untuk manusia semata-mata untuk keindahan ataupun sesuatu fungsi kegunaan yang tertentu. Jadi, seni adalah ilmu terhasil daripada budaya dan agama dalam menghasilkan sesuatu untuk tujuan pemujaan Tuhan, menyebarkan nilai-nilai budaya seperti pakaian, dan sebagainya. Seni juga terhasil daripada industri yang bertujuan untuk menghasil sesuatu yang berorientasikan keuntungan dan bercirikan komersil melalui penciptaan barang yang berguna dalam kehidupan harian.
Seni juga boleh dipandang dari segi nilainya. Sesuatu yang indah tidak boleh dinilai dalam sebutan harga, walaupun masih ada yang menjualkannya pada harga yang melambung tinggi. Nilai kesenian itu terus diturunkan kepada generasi yang lain di mana ia menjadi satu sejarah atau pantulan yang mengisahkan tentang masa silang.

SENI VISUAL DALAM PENDIDIKAN

Seni visual adalah penting dalam meningkatkan kualiti hidup masyarakat kerana ciri-ciri sesuatu karya seni dipercayai boleh mempengaruhi tanggapan seseorang dari segi sosiologi dan psikologi. Dalam hidup harian, kami sentiasa bertembung dengan barang-barang hasil daripada bidang seni seperti kereta, pen, majalah, makanan dsb. Jadi, bidang ini telah dijadikan sebahgian daripada kurikulum di sekolah dan institut pengajian tinggi. Di Malaysia, subjek "seni visual" boleh diambil oleh pelajar yang menduduki Peperiksaan Pelajaran Malaysia (SPM) dan Sijil Pelajaran Tinggi Malaysia (STPM). Kerajaan juga menggalakkan pelajar-pelajar agar mereka menimba ilmu ini melalui Internet supaya mereka diperlengkapkan pengetahuan yang mencukupi bagi menduduki STPM. Subjek ini adalah mustahak kerana ia adalah ilmu asas bagi mereka yang akan mngikuti senireka dalaman, senireka grafik, senireka automobil, fesyen, tekstil dsb.
Dua aspek utama dalam sukatan pelajaran STPM Seni Visual ialah Apresiasi Seni Visual dan Penghasilan Seni Visual. Sukatan pelajaran ini terdiri daripada empat komponen, iaitu
(a) Teori Seni Visual (Apresiasi Seni Visual dan Teori Penghasilan)
(b) Lukisan dengan menggunakan media kering seperti pensel, arang, krayon dsb.
(c) Projek Penghasilan Karya dan portfolio yang wajib diambil oleh pelajar sekolah.
(d) Khas untuk pelajar persendirian yang akan diuji teknik penghasilan secara teori

KEINDAHAN

Setiap orang mempunyai persepsi terhadap keindahan yang lain. Sesuatu objek yang kelihatan indah mungkin tidaklah 'cantik' kepada orang lain. Jadi, mesej yang disampaikan serta maksud yang diterjemahkan ke dalam bentuk karya/hasil seni ini adalah amat penting. Contohnya, seseorang anggap poster yang mempunyai sebaris perkataan "A Star is Born" dan ilustrasi seperti satu bintang di latar belakang yang gelap tidaklah begitulah cantik dan indah. Namun, ia adalah 100% indah jika ia dapat memenuhi kehendak untuk poster itu serta mesej yang disampaikan adalah ringkas dan jelas.
Oleh itu, keindahan dalam sesuatu hasil seni perlulah mempunyai ciri-ciri berikut:
  • Objek: Subjek yang menjadi fokus utama dalam suatu karya (contoh: figura manusia dalam poster konsert)
  • Komposisi: Unsur seni dan prinsip seni yang digunakan untuk menghasilkan sesuatu karya (contoh: garisan pada suatu lukisan dengan warna harmoni digunakan)
  • Tema: Tajuk dan fokus penting untuk sesuatu karya (contoh, derma darah adalah sasaran penting dalam suatu poster)
  • Makna: mesej di sebalik suatu karya adalah jelas
  • Fungsi: Fungsinya adalah fungsi estetik ataupun fungsi penggunaan atau kedua-duanya

BIDANG SENI VISUAL

Dalam seni visual, bidangnya adalah seperti berikut:
  • Seni halus: lukisan, catan, cetakan dan arca
  • Visual Komunikasi: seni reka grafik dan multimedia (animasi dan laman web)
  • Seni reka teknologi: fesyen, tekstil, automobil, seramik
  • Seni reka persekitaran: landskap dan seni reka dalaman

Peranan sosiologi seni visual

Sosiologi adalah kajian tentang manusia dan masyarakat dan interaksi antara manusia dalam konteks masyarakat. Dalam erti kata lain, ia merupakan kajian respons individu ataupun sekumpulan manusia terhadap sesuatu perubahan atau tindakan. Respons itu adalah mudah difahami sebagai sub-budaya iaitu suatu tinfak balas setempat yang dipakai oleh sekumpulan manusia yang memiliki pemikiran yang agaik sama. Tidakan dan perubahan merujuk kepada satu hasil idea ataupun keluaran barang nyata ke dalam sesuatu masyarakat. Contohnya, manusia anggap orang yang mempunyai HIV positif adalah daripada kumpulan homoseksual. Jadi, anggapan (sub-budaya) adalah tidak semestinya betul, sebaliknya adalah dipengaruhi oleh fikiran orang lain dan persekirannya. Contohnya, adalah seseorang yang pembawa HIV semestinya tergolong di kumpulan homoseksual? Dalam kajian seni visual, sosiologi adalah memfokus kepada pandangan manusia terhadap penghasilan sesuatu karya. Biasanya, stereotaip masyarakat menganggap golongan yang mengikuti aliran seni adalah kumpulan yang tidak pandai dan aliran ini adalah bagi orang yang tidak mampu belajar. Pandangan ini adalah salah satu kajian tergolong dalam sosiologi berdasarkan kajian seperti soal selidik dsb. Namun, peranan sosiologi dalam seni visual adalah lain. Ini bermaksud kegunaan seni visual dalam kehidupan individu dan masyarakat. Antara peranannya dari perspektif sosiologi adalah seperti berikut:
  • Panduan hidup: sejak dahulu hingga zaman moden, gambar berfungsi sebagai petunjuk untuk melakukan sesuatu aktiviti. Orang dahulu melukis pengalaman daripada pengembaraan dan pemburuan pada dinding gua sebagai iktibar untuk hidup. Zaman sekarang pula, banyak yang mnggunakan gambar untuk menjelaskan sesuatu situasi dan subjek secara ringkas.
  • Rekreasi: seni merupakan suatu aktiviti seperti hobi untuk melepaskan tekanan. Banyak yang menggunakannya untuk mencipta sesuatu semata-mata untuk kepuasan diri.
  • Komersil / Ekonomi: seni visual telah dijadikan sebagai suatu produk yang berharga seperti majalah, catan, arca dsb. Ia boleh menjadi suatu sumber pendapatan bagi mereka yang bekerja dalam bidang ini.
  • Nasionalisme: seni visual sebagai alat untuk menggambarkan semangat patriotik terhadap negara sendiri. Ia juga membangkitkan semangant untuk mencintai persekitaran negara dengan meletakkan poster di merata-rata tempat.
  • Propaganda: sebaran sesuatu idea, maklumat dan mesej dapat dijalankan dengan mudah jika adanya laman web, poster, risalah, papan tanda dsb.
  • Persekitaran: penggunaan grafik adalah cara yang paling mudah bagi memupuk semangat mencintai alam
  • Ritual / Upacara: banyak karya seni mempunyai ciri-ciri keagamaan dan kebudayaan yang mana ianya menggalakkan pemujaan serta mengukuhkan sesuatu kaum.

Peranan psikologi seni visual

Psikologi merujuk kepada emosi dan perasaan seseorang yang biasanya melibatkan gerak balas sistem saraf seperti otak. Setiap individu mempunyai kesan psikologi yang berlainan terhadap sesuatu objek dan keadaan. Jadi kesan psikologi boleh diaruhkan secara visual seperti emosi dipengaruhi dengan foto.

KONSEP SENI VISUAL

Konsep Seni Visual

Konsep seni visual boleh difahami berdasarkan aspek seperti pernyataan diri self-expression), pengalaman dan sensasi visual dan sentuh, 2D dan 3D, komunikasi visual, bahasa seni visual, isi dan mesej, imej, form, content, benda – subjek, objek berfungsi/kegunaan, nilai estetik, ciri-ciri kreatif, pelukis/pandai tukang dan karya seni, asas seni reka dan berbagai aspek lain. Berikut diterangkan secara terperinci aspek-aspek berkenaan.

Penyataan Diri (self – expression)

Bermaksud meluahkan atau menyatakan apa yang dirasa dan difikir secara bebas. Penyataan atau luahan ini haruslah ada mediumnya dan medium itu biasanya berupa permukaan yang boleh dicalitkan atau digoreskan. Catan, arca, lukisan merupakan produk hasil daripada ekspresi diri ini dalam konteks seni visual. Kanak-kanak merupakan golongan yang gemar menyatakan ekspresi diri ini. Ekspresi diri kanak-kanak adalah lebih tulen kerana mereka menyatakan perasaan tanpa sedar dan tanpa diarah oleh sesiapa. Sebab itu kita kerap melihat kanak-kanak suka menconteng. Tampakan yang mereka hasilkan nampak bersahaja dan tidak terkawal.
Golongan pelukis pula menyatakan ekspresi diri mereka melalui catan, arca atau lukisan. Contoh pelukis seperti Vincent Van Gogh, Jackson Pollock. Kesimpulannya, Seni Visual adalah penyataan perasaan, emosi, idea dan manifestasi fikiran.

Pengalaman 2D/3D (Sensasi Visual dan Sentuh)

Seni Visual juga dikenali dan difahami sebagai sesuatu yang bersifat 2D atau 3D secara fiziknya. Deria sentuh dan deria penglihatan terlibat dalam konteks ini. Arca, ukiran merupakan produk seni yang boleh dinikmati melalui sentuhan dan bersifat 3D. Manakala catan, lukisan, cetakan merupakan produk seni yang boleh dinikmati dengan deria penglihatan dan bersifat 2D.

Bahasa Seni (laras bahasa)


Seperti juga bidang yang lain, seni tampak juga mempunyai laras bahasanya sendiri. Bidang sastera ada laras bahasa sendiri seperti monolog, imbas kembali, dan lain-lain. Seni tampak pula mempunyai laras bahasanya sendiri seperti unsur-unsur seni (warna, jalinan dan lain-lain ), prinsip rekaan (kontra, harmoni, pergerakan dan lain-lain), bahan dan alat (berus, plaster, cat minyak dan lain-lain), teknik dan gayaan (basah atas basah, realistik dan lain-lain). Tanpa pengetahuan laras bahasa ini, seni dilihat tanpa makna.

Kandungan/Isi/Mesej (Contents / makna)

Seni Visual juga diertikan sebagai suatu produk yang mempunyai makna atau isi. Sebelum wujudnya fotografi manusia merakam peristiwa dalam bentuk visual 2D seperti manuskrip, lukisan dinding, catan dinding dan seumpamanya. Contoh dalam lukisan dinding di pyramid mesir atau catan lanskap oleh Abdullah Arif (Ladang Kelapa ). Seni tampak atau visual juga merakamkan pencapaian manusia dan menggambarkan tentang nilai, kepercayaan dan sikap social. Karya seni merupakan rakaman sejarah dan budaya secara tampak.
Biasanya mesej atau maksud dalam sesuatu karya seni visual itu hanya diketahui secara jelas oleh pihak primer iaitu pengkarya sendiri. Ia ditafsir secara berlainan oleh pihak kedua (seku
nder) atau pengkritik/audien.

SENI VISUAL

PENGENALAN SENI VISUAL
A) PENGERTIAN SENI VISUAL
Menurut kamus dewan seni membawa maksud Halus iaitu kecil, elok, tipis dan halus, enak di dengar iaitu mengenai suara, comel bentuk badan manakala .

seni,II: membawa maksud karya termasuklah sajak, lukisan, muzik dan lain lagi yang dicipta dengan bakat atau kecekapan dan hasil daripada sesuatu ciptaan. Visual pula dari segi bahasa bermaksud tampak iaitu yang boleh dilihat melalui deria penglihatan. Terdapat juga istilah seni rupa, seni halus, seni lukis dan seni reka.

Dalam Ensiklopedia Malaysiana (1996 ) ialah satu istilah yang digunakan bagi sesuatu yang indah-indah pada pandangan pacaindera manusia samada melalui penglihatan atau pendengaran.

Menurut buku Fine art in Islamic civilization (1981),pemikir islam iaitu imam Al- Ghazali memperkatakan bahawa seni itu indah melalui pandangan kecantikan dan keindahan.

Oleh itu penjelasan konsep seni visual bolehlah didasarkan kepada beberapa aspek pernyataan diri ( self expression), pengalaman dan sensasi visual dan sentuh samada dalam bentuk 2D dan 3D.

B) PENGKELASAN SENI VISUAL

Seni visual boleh dibahagikan kepada dua jenis penghasilan iaitu pengkaryaan dan perekaan.

I) Pengkaryaan
Ialah penghasilan seni halus dalam bentuk 2D dan 3D. Kebanyakan bahan-bahan yang terhasil menggunakan media dan teknik konvensional iaitu alatan dan media asas dan kurang mengunakan bantuan teknologi. Contoh pengkaryaan ialah Lukisan, catan, seni cetak dan arca.




II) Perekaan
Ialah penghasilan 2D dan 3D yang lebih banyak menggunakan teknik dan media baru berteraskan teknologi. Contoh perekaan ialah grafik dan multimedia ( komunikasi visual), reka bentuk teknologi seperti rekaan industeri ( automobil, logam halus, tekstil dll ) dan reka bentuk persekitaran seperti seni hiasan dalaman & seni lanskap.


C) PERANAN SENI VISUAL

Peranan yang dimainkan oleh seni visual boleh dilihat dari dua aspek yang utama iaitu psikologi dan sosiologi.



I) Peranan psikologi Peranan psikologi dilihat dari segi perkembangan dan pembentukan diri individu berdasarkan kepada perkembangan sensitiviti, emosi, kreativiti, dan ekspresi yang berlaku dalam diri individu melalui aktiviti seni visual.

Sensitiviti pula merupakan kepekaan dan kebolehan membuat pertimbangan dan persepsi dari segi sosial serta estetik. Pembelajaran SV, aktiviti dan apresiasinya dapat memantapkan kepekaan,sensibility ( kebolehan untuk merasa dan menghayati)

Emosi ialah keupayaan melahirkan idea, rasa hati,membuat pertimbangan dan pernyataan diri. . Pembelajaran SV, aktiviti dan apresiasinya dapat membangkitkan perasaan dan memantapkan sensibility, mencorak perlakuan perasaan yang semulajadi seperti rasa cinta atau rasa takut.

kreativiti, boleh dilihat dari diri individu yang mempunyai daya kreatif. Individu ini berupaya mengubah dan mentafsir semula sesuatu benda yang ada kepada penghasilan yang lebih menarik.Individu ini sensitif kepada masalah di sekelilingnya, yang kemudiannya bertindak mencari jalan keluar dalam bentuk penghasilan. Penghasilannya yang dilakukannya adalah melalui daya kreatifnya berdasarkan keupayaan dan kehendaknya untuk mengubah sesuatu keadaan supaya lebih sempurna. Individu ini juga berupaya bertindak berdasarkan kebolehannya menyesuaikan sesuatu keadaan kepada sesuatu keadaan yang lebih baik. Pembelajaran SV, aktiviti dan apresiasinya dapat memantapkan keupayaanmembuat dan merekacipta, menjadikan individu lebih imaginatif dalam pengkaryaan dan perekaan.

Ekspresi ialah tindakbalas emosi hasil daripada interaksi atau komunikasi dengan persekitaran, orang lain,masyarakat, peristiwa dan benda. Pembelajaran SV, aktiviti dan apresiasinya dapat memantapkan pengucapan, curahan idea, gambaran pemikiran dan perasaan, menggambar, memberi makna menerusi perkataan, pergerakan, arahan dan symbol. Selain itu ia dapat memberikan kepada individu berkomunikasi idea, perasaan dan emosi.



II) Peranan sosiologi
Peranan SV dalam membentuk dan mengembang budaya setempat dan sejagat ( seni dan masyarakat ). Antara peranan SV :

Nasionalisme - Falsafah,pemikiran, manifestasi, idea, individu atau kumpulan dalam menyebar dan membangkit nilai, semangat dan perasaan melalui SV. Pembelajaran SV, aktiviti dan apresiasinya dapat membangkitkan semangat kebangsaan dan sayangkan Negara.Contoh hasil karya yang memaparkan unsur nasionalisme ialah Tugu Negara (arca) dan juga potret-potret pemimpin negara.

Persekitaran- Kesedaran nilai persekitaran, unsur keselesaan dan keharmonian dalam SV. Pembelajaran SV, aktiviti dan apreasiasinya dapat mengukuhkan kepekaan dan sesitiviti terhadap kepentingan sekeliling yang memberi kesan kepada kehidupan. Antara contohnya Rumah rakit – Kuala Lipis karya Peter Harris dan Waktu Pagi Di Kampung, karya Lai Foog Mooi, reka bentuk lanskap dan hiasan dalaman.
Rumah rakit- Kuala Lipis

Propaganda- SV sebagai saluran untuk menyampaikan dan menyebar idea, hasrat atau kepercayaan, pengaruh dan kuasa. Contohnya Poskad kepada Dunia, karya Awang Damit Ahmad.
Poskad kepada dunia (1990)

Ritual / upacara- SV dalam melaksanakan ritual/upacara sesuatu budaya dan adat resam
dalam aktiviti kehidupan masyarakat. Kebanyakan hasil karya adalah berbentuk 3D atau arca. Contohnya Patung Jah Hut dan Mah Meri, yang menjadi patung penyembahan orang-orang asli di Pahang dan Selangor.

Spiritual – SV untuk ketenangan, kepuasan dan keselesaan. Hasil karya yang dihasilkan adalah untuk kepuasan pelukis dari cetusan dalaman diri pelukis itu sendiri. Contohnya, Semangat Bumi, Air, dan Udara, karya Patrick Ng Kah Onn.

Pengeluaran- Hasil seni SV berasaskan kepada faktor cita rasa, gaya, fungsi dan kegunaan. Pembelajaran SV, aktiviti dan apresiasinya dapat menghasilkan mutu pengkaryaan dan perekaan yang berkualiti dengan nilai keindahan yang tinggi. Kebanyakan hasil karya berunsur pengeluaran adalah bertujuan dikomersialkan. Contohnya penghasilan batik dan songket.

Pemujukan- Hasil SV berkeupayaan membentuk empati dan tarikan. Contoh-contohnya yang jelas ialah papan billboard dan poster.

Perniagaan dan perdagangan- Pembelajaran SV, aktiviti dan apresiasinya dapat menghasilkan barangan yang sangat berpotensi untuk perniagaan dan perdagangan. Antara contoh yang jelas ialah bidang pembungkusan.

D) PENGALAMAN ESTETIK

Dapat membina kepekaan dan pertimbangan dalam diri individu, masyarakat dan persekitaran.Terbahagi kepada

Pengalaman langsung- Melalui proses membuat atau proses penghasilan produk seni. Melalui penglibatan deria. Antara yang terlibat ialah pelukis, pengarca, pandai tukang dan sebagainya.

Pengalaman intelektual- Melalui kajian, penerokaan, eksperimen dan dapatan dari pelbagai sumber dan maklumat dalam proses penghasilan produk seni.
Melalui penguasaan maklumat daripada pelbagai sumber yang mendalami tentang konsep, falsafah dan nilai. Kebanyakan yang terlibat ialah para pengkritik, penggiat seni pengkaji dan individu yang sentiasa mengambil tahu tentang perkembangan bidang yang berkaitan dengan seni.










PENDEKATAN SEJARAH DAN KRITIKAN SENI VISUAL

Pendahuluan

Seni

Seni adalah suatu ciptaan ataupun ekspresi akan sesuatu yang dianggap indah. Seni memenuhi keperluan-keperluan naluri estetik dan fizikal manusia yang dipengaruhi oleh faktor-faktor keagamaan, kebudayaan, ruang, masa dan keadaan yang tertentu. Hal ini telah melahirkan kepelbagaian pengertian seni seperti tradisi, moden dan pascamoden, mengikut zaman dan masyarakat yang tertentu. Penghayatan dan penghargaan terhadap seni lazimnya mengambil kira aspek-aspek formal, makna dan konteks penghasilan sesuatu karya. Seni juga mempunyai pelbagai peranan yang bersifat psikologi dan sosiologi.


Secara umum, seni berkaitan dengan hal-hal mengenai keindahan atau estetika yang merangkumi aspek-aspek jasmani dan kerohanian individu mahupun masyarakat. Seni ditakrifkan sebagai suatu ciptaan ataupun ekspresi akan sesuatu yang dianggap indah, terutamanya dalam bentuk visual (Hornby, 1974: 43). Seni juga disifatkan sebagai suatu kegiatan atau proses penciptaan yang memerlukan kemahiran serta pengetahuan untuk melahirkan idea dalam bentuk yang nyata (Martin, 1986: 12). Hauser berpendapat, seni adalah komunikasi (1959). Herbert Read pula menjelaskan bahawa seni adalah penciptaan bentuk-bentuk yang menyenangkan. Seni adalah penjelmaan rasa estetika (1959: 16).


Seni Visual

Seni visual merangkumi aspek pengkaryaan yang dihubungkan dengan disiplin seni halus, dan perekaan, yang meliputi bidang-bidang komunikasi visual, reka bentuk teknologi, dan reka bentuk persekitaran. Ringkasnya, ia merangkumi seni lukis dan seni reka. Karya seni visual ialah suatu ekspresi visual akan sesuatu idea ataupun pengalaman yang dibentuk menerusi penggunaan sesuatu bahan ataupun medium dengan menggunakan teknik-teknik yang tertentu. Pengkarya dan pereka lazimnya memilih bahan yang sesuai dengan idea ataupun perasaan yang ingin disampaikannya. Khalayak menikmati karya seni visual apabila bahan yang digunakan pengkarya dengan cara-cara tertentu membolehkan sesuatu objek atau persembahan itu difahami ataupun digunakan mereka.


Karya seni visual yang terbentuk menerusi kombinasi bahan-bahan berbeza disebut bahan campuran ataupun mixed media. Selain daripada fotografi dan filem yang dirintis pada abad kesembilan belas, menjelang pertengahan abad kedua puluh, teknologi moden telah menghasilkan media seni visual yang baru seperti video dan komputer. Sebagai suatu bentuk komunikasi, seni visual menyampaikan pelbagai maksud yang bertolak daripada pemikiran, perasaan, dan pengamatan (Preble, Preble dan Frank, 1999).

Perkembangan budaya dan masyarakat telah banyak mempengaruhi bentuk seni visual, justeru melahirkan beberapa istilah seni yang penting. Sebagai contoh, istilah-istilah seni halus dan seni gunaan telah muncul pada abad ke-18. Seni halus merujuk kepada penghasilan seni yang berasaskan konsep keindahan ataupun estetika, dan merangkumi bentuk-bentuk seni seperti catan, lukisan, arca, cetakan, seni bina, puisi dan muzik (Osborne, 1979: 407), sementara seni gunaan pula merujuk kepada seni berasaskan fungsi seperti produk-produk seni grafik, tekstil, seramik, seni industri, fesyen, fotografi, seni logam halus, seni reka hiasan dalaman, seni landskap, multimedia dan animasi.



Di samping seni halus dan seni gunaan, terdapat juga istilah-istilah seni tradisi, seni keagamaan, seni moden dan seni pascamoden. Seni tradisi lazimnya disifatkan sebagai bentuk-bentuk seni yang diwarisi oleh sesebuah bangsa dengan penampilan ciri-ciri tertentu yang boleh mencerminkan identiti masyarakat tersebut. Sebagai contoh, identiti dalam kesenian tradisi Melayu seperti seni ukir, seni tekstil dan anyaman dapat dihayati menerusi keseragaman motif-motif dan maknanya. Seni keagamaan pula mendukung prinsip-prinsip agama tertentu dan ia berbeza di antara satu dengan yang lain lantaran setiap agama memiliki konsep, tatacara, kaedah dan prinsip yang tersendiri.

Kepelbagaian ruang lingkup seni, sama ada dari segi bentuk, makna, teknik, bahan, dan hubungannya dengan konteks penghasilan, termasuklah pengkarya dan persekitaran, serta penghayatan khalayak terhadapnya menjadi perkara-perkara asas kepada bidang Sejarah Seni Visual. Justeru itu, Sejarah Seni Visual adalah suatu bidang ilmu yang mengkaji perkembangan tamadun manusia menerusi penelitian terhadap kerja-kerja seni.

a) Konsep dan Kaedah Sejarah Seni Visual

(i) Maksud Sejarah Seni Visual


Keluasan pengertian dan skop seni visual memungkinkan bidang Sejarah Seni Visual juga muncul sebagai suatu disiplin ilmu mempunyai skop, peranan, dan cabang-cabang yang luas. Sejarah Seni Visual tidak hanya terbatas kepada persoalan atau pengkajian tentang bentuk-bentuk seni, sebenarnya sejarah seni melibatkan apa-apa jua yang berkaitan dengan kerja seni itu sendiri, termasuklah tentang pengkarya: pelukis dan pereka, bentuk, stail atau gaya, proses, teknik, bahan, makna, pemilik, penaung, persepsi, tanggapan, peranan, dan kemungkinan-kemungkinan yang terhasil akibat daripada kewujudan karya seni itu.

Budaya visual yang pelbagai bentuk dan rupa terhasil berlandaskan pelbagai pengalaman yang merentasi ruang dan jarak waktu yang tertentu. Dalam konteks ini, Sejarah Seni Visual pada dasarnya menerokai akan apakah faktor-faktor pencetus terhasilnya karya, akibat atau kesan, peranan, fungsi, nilai, makna, serta persepsi masyarakat terhadap sesuatu karya. Oleh kerana penghasilan karya seni itu turut berhubung dengan bidang-bidang ilmu dan kebudayaan yang luas, justeru itu bidang Sejarah Seni Visual juga dilihat sebagai suatu bidang kajian yang berkait dengan bidang-bidang ilmu dan profesion lain. Sejarah Seni Visual juga dilihat sebagai suatu disiplin kemanusiaan yang menerangkan peranan seni dalam kehidupan manusia (Zakaria Ali, 1989; Muliyadi Mahamood, 1993; Pointon, 1994; Tansey dan Kleiner, 1996).

Tujuan Sejarah Seni Visual
Penghayatan terhadap sejarah memungkinkan khalayak mengetahui peristiwa masa lalu sebagai asas untuk memahami situasi masa kini. Jika sejarawan memahami masa lalu dengan mengkaji fakta-fakta peristiwa, sejarawan seni visual pula berusaha untuk memahami masa lalu menerusi karya-karya seni. Dalam konteks ini, karya seni visual menjadi dokumen-dokumen sejarah yang merakamkan akan masa atau era yang menghasilkannya, sementara apresiasi atau penghayatan seni yang menjadi dasar bidang Sejarah Seni Visual bertindak sebagai asas untuk memahaminya. Selain daripada memperjelaskan akan bentuk, makna, dan fungsi sesuatu karya, Sejarah Seni Visual juga melihat akan perubahan-perubahan persepsi, fungsi, mahupun makna yang berlaku ke atas sesuatu karya itu, contohnya dengan mengkaji faktor-faktor yang mewujudkan sesuatu perubahan (Pointon, 1994; Tansey dan Kleiner, 1996).

(ii) Kaedah Sejarah Seni Visual

Dalam bidang Sejarah Seni Visual, karya seni merupakan dokumen sejarah atau sumber primer yang penting, sementara apresiasi atau penghayatan seni menjadi asasnya. Kaedah mendekati atau menganalisis karya seni boleh dilakukan dengan mengajukan beberapa soalan asas tentang karya yang sedang dikaji ataupun dihayati.

Misalnya, ia boleh dimulai dengan bertanya apakah objek itu?; untuk siapa ia dibuat?; ia dibuat daripada apa?; bagaimana keadaannya sekarang?; adakah ia satu-satunya objek sedemikian?; apakah maksudnya?; apakah yang cuba disampaikan?; bagaimanakah ia dipersembahkan?; dan siapakah yang menghayatinya?. Atau, ia boleh dimulakan dengan soalan siapakah pembuatnya?; di mana ia sekarang?; bagaimana ia berada di tempatnya kini?; bila ia sampai di tempatnya kini?; siapa yang mendapatkannya?; mengapa?; berapakah harganya?; siapa pemilik asalnya?; siapa yang menghayatinya? (Pointon, 1994: 61). Persoalan-persoalan asas ini menjadi dasar dalam mengenali serta memahami sesebuah karya seni itu dengan lebih dekat dan bermakna. Ini yang ditegaskan oleh Hauser dalam tulisannya, bahawa dalam usaha memahami karya seni, kita tidak terus menerangkannya, tetapi cuba menyesuaikan diri kita dengannya.

Berbicara tentang karya seni, Hauser menulis:

”We do not go straight towards them, but circle around them. Each generation sees them from a different point of view and with a fresh eye; nor is it to be assumed that a later point of view is more apt than an earlier one. Each aspect comes into sight in its own time, which cannot be anticipated or prolonged; and yet its significance is not lost, for the meaning that a work assumes for a later generation is the result of the whole range of previous interpretations.” (Hauser, 1959 in Fernie, 2001: 205).

Secara umumnya, pengkajian terhadap karya seni perlu mengambilkira aspek-aspek bentuk (aspek-aspek formal, termasuklah pengolahan karya dan gaya penampilan) dan makna (ikonografi: tersurat dan tersirat). Penelitian terhadap bentuk dan makna ini pula dihubungkan dengan konteks penghasilan sesuatu karya, misalnya aspek-aspek period atau masa: sejarah dan kebudayaan.
Dalam mengkaji bidang sejarah seni umumnya perlu mengetahui tentang bagaimana sesebuah karya itu diolah dan dihasilkan. Dalam proses pengolahan inilah 3 kaedah yang digunakan iaitu:
Idealisasi – merujuk kepada unsur kepercayaan / keagamaan. terdapat banyak pada imej-imej keugamaan. Pengolahan dibuat menggunakan perkiraan dan formula) untuk maksud menyampaikan rasa keunggulan, penataan secara hieratik, melibatkan exaggeration sama ada dari aspek idea mahu pun form
Representasi-merujuk kepada perlambangan. menyatakan tentang keperihalan sifat dan ciri sesuatu kualiti hal yang mujarad seperti berat atau isipadu sesuatu objek tanpa sebenarkan menekankan sifat luaran.Oleh itu ia melibatkan satu perlambangan aspek mujarad bagi maksud menginterpretasi tentang perkara yang bukan objek. Dalam banyak keadaan, sasaran pengambarannya lebih mengutamakan aspek yang elemental dan primeval

Stailisasi - merujuk kepada bahan dan teknik yang digunakan dalam sesuatu karya atau perekaan. pertimbangan imej dibuat dengan mengambil kira aspek ciri bahan yang digunakan dan rupa yang akan diserasikan dengan keseluruhan reka bentuk. Pendekatannya lebih berkait dengan masalah rekaan (design issues). Contohnya ialah, gambar dalam motif.



a. Gaya penampilan
Teknik penggambaran menyentuh soal gaya dan bagaimana imej dipersembahkan kepada umum. Pada amnya, terdapat tiga kaedah utama yang boleh mengarah kepada penekanan gaya penampilan iaitu:
· Realistik-karya yang menggambarkan sepertimana objek/situasi asal melibatkan imitasi, peniruan daripada bentuk asal.Contoh Gadis Melayu, Potret Diri (Mohd.Hoessien Enas),



· Separa abstrak-Mengubah bentuk asal kepada unsur yang sukar difahami tetapi masih boleh dikenali unsur-unsur asal.Contoh Girl Before a miror (Pablo picasso), Hang Tuah Hang Jebat (Ismail Mustam)


· Abstrak- karya yang melambangkan keseluruhan imej yang sukar difahami , dikenali sebagai mujarad,niskala,kabur, tetapi pengkarya lebih mementingkan simbol,bentuk dan warna,Contoh Pago-pago (A.Latiff Mohidin), Gu
nung Ledang (Syed Ahmad Jamal)g Ledang (Syed Ahmad Jamal)